Asam asetilsalisilat yang lebih dikenal dengan nama Aspirin atau Asetosal adalah obat yang berfungsi debagai analgesik dan antipiretik serta anti inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolingkan dalam obat bebas. Dalam absorbsinya aspirin dipengaruhi oleh makanan efek samping yang paling umum dari dosis terapi aspirin adalah gangguan pencernaan seperti mual, dispepsia, dan muntah. Gejala gastrointestinal dapat diminimalisasi dengan memberikan aspirin dengan makanan. Dalam jurnal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh makanan terhadap absorbsi asam asetil salisilat dalam bentuk sediaan tablet salut enterik pada pasien yang berada dalam keadaan puasa dan tidak puasa.
Dalam penelitian ini digunakan doa obat salut enterik asam asetilsalisilat dengan dua bentuk yang berbeda yaitu tablet (Premaspin) dan butiran (Reumyl ®), sedangkan untuk standarnya digunakan Aspirin®. Asam asetilsalisilat, diketahui dapat menyebabkan pendarahan pada pencernaan pada kebanyakan orang yang mengkonsumsi asam asetilsalisilat ini dalam dosis terapi yaitu 3-4 g per hari. Maka dari itu salah satu cara untuk mengurangi efek samping ini adalah dengan memodifikasi sediaan asam asetil salisilat dengan menyalut tablet tersebut menggunakan salut enteric
Untuk uji konsentrasi obat dalam plasma darah, penelitian dilakukan dengan responden sejumlah 8 orang pria berusia antara 21-25 tahun. Tiap orang mengalami 6 macam test yang berbeda yang dirancang acak urutanya dengan interval tiap tes selama 3 hari. Tiap tes dimulai pukul 8 pagi dengan responden dalam keadaan puasa selama 10 jam, setelah diambil sampel